OLD FASHIONED LOOK

by - Sunday, November 08, 2020

Seperti janji aku di postingan K I N F O L K waktu itu, bahwa aku kan membagikan cerita dan juga photo yang berwarna untuk couple session aku di bromo bersama suamiku. Setelah tertunda lumayan lama akhirnya aku bisa menulis juga cerita seru dibalik story telling photo pre wedding kami. 
Seperti yang sudah aku bahas dipostingan aku yang K I N F O L K bahwa aku mengangkat tema KINFOLK kedalam sesi pemotretan aku, *buat yang belum tau kinfolk itu apa ? Bisa baca postingan aku ini yah > K I N F O L K* Aku sebelumnya tidak pernah menyangka keinginan aku prewed di bromo terwujud. Karena tadinya kaya yaudahlah di daerah kediri juga banyak yang bagus spot fotonya, kebetulan juga photographernya area kediri surabaya. Jadi ya diantara dua kota itu deh.. Eh eh eeehhh~ ternyataa mas Abey owner dari Nuansa menawarkan sesuatu diluar ekspektasi aku "Kak Vanny mau ga photoshootnya di bromo ? Nanti aku kasih free video karena Nuansa baru rebranding jadi mau buat portfolio, jadi kak vanny tinggal bayar transport aja" WHAAATT!! jujur aku memang tidak ber ekspektasi tinggi untuk membuat video prewed, karena bisa prewed saja sudah amat bersyukur. Bagaimana tidak ? Jarak aku dan suami saat itu yang berbeda provinsi, membuat sulit mengatur free time untuk pengabilan photo session kami. Tetapi saat Mas Abey memberikan tawaran itu, aku langsung merayu suamiku LOL. Karena memang ini adalah keinginan aku yang sudah lama sekali. Kebetulan juga kami berdua belum pernah ke bromo. Akhirnya kami ambil penawaran berharga itu, kita atur waktu dan tanggal pemotretan. Yang tadinya mau kita ambil saat high season after christmas. Jadi kita majukan jadwal pada tanggal 2 December 2019. 
1 bulan sebelumnya aku sudah bingung berselancar di pinterest untuk mencari outfit yang pas dan cocok saat di bromo nanti, satu outfit sudah ready karena outfit itu aku masukan list hantaran saat lamaran kemarin. Jadi aku punya PR mencari satu outfit lagi. Aku benar-benar memberikan perhatian penuh untuk outfit photo session kami, aku tidak mau pakaian kami kurang menonjol saat di Bromo nanti. Karena sesuai bayangan aku, kalau kita salah memilih outfit casual untuk prewed di bromo, jatuhnya akan seperti turis biasa pada umumnya lol. perpaduan warna harus tepat, supaya kami tidak kalah menonjol dengan pemandangan cantik gunung bromo dan sekitarnya. Dan pastinya aku ingin outfit yang super simple dan tidak menyusahkan aku saat proses pemotretan.

Akhirnya color palette outfitku aku berakhir pada warna Putih, Orange, Coklat, Cream. Aku ambil 4 warna ini untuk menjadi warna dominan di moodboardku, karena warna-warna ini yang paling menonjol dan akan indah bercampur dengan pemandangan disana. 
Sebelumnya aku sempat membeli beberapa outfit dengan warna cream tapi ternyata terlalu simple dan biasa, ada satu dress lagi yang sempat aku beli berwarna mocca *coklat muda* tetapi sampai mendekati hari H photoshoot, dress belum selesai proses pengerjaannya. Jadi h-3 dengan berat hati dan terpaksa, aku akhirnya berbelanja lagi dan alhamdulillah aku menemukan outfit yang pas dan cocok sesuai moodboard aku. Tinggal membeli celana, sweater dan sepatu untuk suamiku. Aku juga sempat galau karena dress putih yang aku pilih ternyata banyak sekali yang memakai untuk photo prewedd. Huhuhuhu sungguh terlihat pasaran, tetapi aku tidak ingin mengganti outfitku, akhirnya aku berslancar kembali di Pinterest mencari refrensi accesories untuk outfitku itu, agar tidak berbeda dari yang lainnya. Dan Victorian Era Theme menyelamatkanku dari kepasarannya dress yang aku miliki LOL. 

Dress yang modelnya sangat mirip dengan milikku, diberi sentuhan belt, big hat, dan juga sepatu phantophel jadul. Ini adalah pilihan yang sempurna. Aku akhirnya membeli topi besar itu untuk pelengkap. Bersyukurnya aku memiliki sepatu jadul yang dihadiahkan suamiku 2tahun lalu, yang bisa aku gunakan 2x photo session.

H-2 suamiku datang dari Jakarta, dan kami langsung prepare untuk pergi ke Bromo, dihari ini juga aku sudah memesan bouquet bunga untuk photo session kami. H-1 pagi kami menghabiskan waktu seharian berkeliling di Pakuwon mall hanya untuk mencari celana, sweater dan sepatu untuk suamiku. Karena aku tidak teralu suka dengan warna kemejanya yang aku beli via online, jadi aku berinisiatif membelikan dia sweater selain untuk memberikan kesan perbedaan look, sweater ini juga bisa menghangatkan dia saat proses photo session nanti. karena aku yakin pasti akan dingin sekali disana, karena kami akan mulai berjalan ke area bromo jam 3 pagi, untuk mengejar sunrise.
Setelah seharian kami berkutat di mall, akhirnya kami selesai juga, aku langsung meminta vendor bouquet bungaku untuk mengirim bungaku ke sekitar area pakuwon mall tempatku menunggu, karena dari sini kami akan langsung dijemput oleh Mas Abey dan Mas Chrisna. Tepat jam setengah 6, bungaku sampai. Untuk warna bouquet, aku memesan bunga dengan sentuhan putih dan orange untuk outfitku yang satunya. Dan tepat jam 6 kami memulai perjalanan kami ke Bromo Tengger Semeru. Dan kami sampai di bromo jam 10malam, team Nuansa ternyata sudah menyediakan rumah penginapan untuk kami berempat. ada 3 kamar. dan masing-masing kamar memiliki kamar mandi, fasilitasnya juga cukup lengkap. Aku tidak menyangkan Team Nuansa menyiapkan ini semua. Karena pikirku kami tidak akan sempat beristirahat selama itu lol. Sekitar 6jam beristirahat, tepat jam 4 pagi kami mulai naik mobil jeep menuju tempat tujuan pertama kami. Bersyukurnya hari itu adalah weekday, jadi tidak ada penumpukan kendaraan, kalau saat weekend atau high season jangan berharap bisa sampai puncak tepat waktu jika baru berangkat jam 4 menuju puncak.

FIRST OUTFIT
Beberapa hari sebelum hari H photo session aku mengirimkan moodboard outfit aku kepada Mas Abey, aku meminta saran outfit mana yang cocok dipakai terlebuh dahulu, karena aku tidak tau tempat seperti apa di disana. Jadi daripada aku salah kostum aku akhirnya meminta saran. Dan akhirnya Mas Abey memilihkan aku outfit coklat untuk dipakai di sesi pertama. Untuk outfit cokelat yang disebutkan itu bertema Korean Similiar Look. 
 Kali ini aku memainkan warna coklat, jadi aku berikan contoh pakaian warna coklat.
Korean Similiar Look ini adalah cara bagaimana orang korea menggabungkannya berbagai pattern warna yang sama untuk dijadikan satu kesatuan outfit, yang natinya akan match dengan teman satu dengan lainnya. It's kinda cute style and I like it. Jadi kalau kamu mau mengenakan baju couple dengan pasangan, ga harus melulu sama modelnya, kamu bisa memainkan warna dan pattern yang sama untuk gaya kamu dengan pasanganmu.

Lokasi pertama aku lupa nama tempatnya apa, ini seperti bukit yang tinggi, jadi untuk bisa dapat sunrise yang bagus kita harus naik keatas sini, tempat ini lumayan jarang digunakan photoshoot, driver jeep kami bilang bahwa ini adalah lokasi baru yang mulai hitz. Masih banyak yang belum pernah mengambil photo disini. Diatas sini kita bisa lihat tidak gunung bromo saja tetapi gunung semeru juga terlihat. Ini the best view sih~ Aku sangat menikmati photo sessionku ini. Meskipun sempat kram sekujur tubuh akibat aku tidak pernah olahraga, jadi saat mendaki bukit badanku sedikit kaget ditambah dinginnya cuaca pagi hari, jadi membuat tubuhku shocked LOL

Keren sekali kan mentemen viewnya ? Gambar diatas ini adalah salah satu favoritku, karena gunung bromo dan semeru terlihat jelas menjulang dibelakang kami. Kita daiatas ini tidak hanya berfoto-foto saja mentemen, aku sempat menikmati juga pemandangan diatas ini dan mengambil beberapa IG Story. Di sesi pertama ini juga aku membiarkan suamiku tidak menggunakan sweaternya hihihi.. I know he's freezing here lol, kalau di IG story aku dia sampai pegang pipinya dan menggigil hehehe belum lagi hubby disuruh naik keatas pohon oleh Mas Chrisna lol.. Tapi hasilnya beneran bagus sih disini.. Tidak ada yang mengecewakan. Ini baru sesi pertama tahan duluu takjubnya ya mentemen hehehe.
Lokasi kedua masih dibukit yang sama, hanya saja lokasinya sedikit lebih rendah dari yang pertama, turun beberapa langkah saja, disini juga lokasi favoriktu. Aku suka natural dried grass yang menjulang-julang dikanan kiriku, warnanya ada yang hijau, coklat, langit dan gunung dikanan kiri kami menyatu cantik sekali dengan outfit yang kami gunakan, di lokasi yang kedua ini aku meminta suamiku untuk menggunakan sweaternya. Untungnya aku meminta suamiku memakai sweater, jadi fotonya jauh lebih warm dan cantik sekali hasilnya. Aaakk~ aku jadi ingin photo session lagi lol



Masih dengan outfit yang sama, aku dbawa ke kaki gunung bromo *I think lol karena memang lokasinya ada dikaki gunung. Aku tidak menyangka waktu yang aku ambil sangat tepat, karena Bromo literally sepi sekali. Hampir tidak ada orang di semua spot yang kami datangi. Untuk lokasi pertama itu sebenarnya lumayan banyak orang tapi tidak crowded, karena memang para turis lokal maupun manca negara ingin menikmati sun rising di bukit yang tinggi. And my first place is the perfect location to see the sun rise comes.


Ini beneran unexpeted dust mentemen. Efek debu dibelakang itu natural ya mentemen, karena saat perjalanan kembali ke mobil kami, ada jeep lewat di belakang kami dan angin memang kencang jadi terjadilah efek debu yang terlihat seperti fog lol.. It's soo beautiful, kalau mentemen ingin photoshoot di bromo, memang harus tepat waktunya. Aku memang ingin tema photo sessionku ini tidak terlalu kaku, dan terlalu banyak pose. Karena aku ingin yang melihat fotoku juga bisa menikmati pemandangan dari tempat yang kami datangi. Terlihat di bebearapa foto kami, aku dan suami selalu bergandengan tangan, sebenarnya itu bukan suatu kebetulan mentemen, karena memang aku sedang berjalan dengan bergandengan tangan dengan suamiku. Dan yang aku suka dari jepretan Mas Chrisna adalah, dia selalu mengambil gambar candid kami dengan amat sangat indahnya. contoh pada 2 gambar candid dibawah ini. I love it~

He capture us perfectly candid, dan bagus sekaliii~ Mas Chrisna sang photographerku jarang sekali menyuruh kami untuk berpose. Dia hanya menyuruh kita berjalan, berpandangan, doing anything what we want. Apakah kita sedang merengut, marah, menangis, ertawa, dia tidak perduli. Yang penting adalah cerita dari gambar yang dia ambil. Itu yang aku lihat dari mas Chrisna. Jadi sesi pemotretan kami tidak boring. Aku beneran seperti liburan. Karena kadang aku tidak tahu kapan mas Chrisna dan Mas Abey mengambil gambarku untuk photo maupun videonya.

Lokasi keempat, masih dengan pakaian yang sama, aku diajak ke lokasi pasir berbisik, The viral location yang terlihat seperti hamparan padang gurun, padahal aslinya tidak ada padang gurun sama seali disitu, pasir berbisik itu hanya hamparan pasir yang memiliki lubang dengan ukuran lubangnya juga tidak terlalu besar. Jadi yang terlihat seperti hamparan pasir padang gurun yang luas itu adalah hasil bidikan para photographer yang luar biasa. Here I share Mas Chrisna Master piece..







Kita lumayan menghabiskan banyak waktu di pasir berbisik ini. Mas Chrisna benar-benar mengexplore skill photographynya disini. Mas Chrisna sempat berulang kali memint amaaf kepada kami karena kami diminta ini itu banyak sekali. Tetapi karena aku suka difoto dan suamiku orangnya juga santai lol jadi kita enjoy saja. Sampai mas Abey pernah bercerita biasanya beberapa client wanita banyak rewelnya dan ingin cepat-cepat beristirahat/menyudahi sesinya. Itu sangat jau berbeda dengan kami lol


Itu dia beberapa foto yang diambil dipasir berbisik. Sebenarnya masih banyak lagi, tapi nanti terlalu banyak kalian akan bosan lol. Di lokasi ini wajahku benar-benar penuh dengan pasir mentemen. Seharusnya makeupku hanya butuh touch up saja, saat nanti ganti outfit. Tetapi saat aku berkaca, oh wow wajahku penuh pasir lol, dan itu sudah tidak bagus lagi. Beruntungnya prewed shoot jarang diambil secara close up. jadi saat dipasir berbisik tidak terlalu kelihatan hehehe

SECOND OUTFIT
Outfit kedua ini sebenarnya sudah aku rencanakan dari setahun sebelum lamaran. Bahkan saat aku belum tahu kepastian yang diberikan oleh suamiku, apakah kita jadi menikah atau tidak ahaha.. Saat ternyata waktu lamaran sudah ditentukan, aku langsung membayangkan ingin mengenakan dress yang aku kenakan  di sesi kedua photo session kami. Hanya saja tema yang aku angkat saat itu masih random dan belum tahu, mau seperti apa pakaianku, dan pakaian suamiku. Akhirnya saat aku iseng melihat IG tag dari brand pakaianku, ternyata sudah banyak sekali customer mereka yang mengenakan dress ini untuk photo prewedding. Banyak sekali mentemen litterally banyak sekali. Dan aku saat itu langung bingung, galau, apa yang harus aku lakukan supaya look dari dress yang aku gunakan ini tidak biasa alias tidak sama dengan yang lain ? Akhirnya kubuka kembali pinterest, sampai berjam-jam dengan berbagai keywords dan aku menemukan Ladies in Victorian era using the same dress and the same model as mine. Dengan bebragai macam propsnya.
Dan aku akhirnya menemukan keyword yang tepat untuk melihat-lihat contoh foto yang lainnya yaitu "Woman in Victorian Era" Dan muncul berbagai macam pose dan foto-foto jadul lainnya. Wanita dengan dress putih, mengenakan lace hand gloves, memakai topi besar dengan hiasan bunga-bunga diatasnya atau polos, membawa lace umbrella kemana, dan juga mengenakan kalung mutiara, dengan sepatu pantofel wanita. Oh wow tanpa berpikir panjang aku langsung membuka e-commerce andalanku dan mencari topi pantai besar berwarna cokelat, dan juga sarung tangan lace, dan juga payung lace, berikut kalung mutiaranya lol.. tapi sebelum checkout aku berpikir kembali, apakah ini worth it ? Nanti setelah aku selesai photo shoot mau aku apakan properti-properti ini ? LOL.. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli saja topi pantainya dan topi untuk suamiku saja. Aku yang tadinya ingin membuat ikat pinggang berbentuk pita besar dari kain satinpun ku urungkan, karena lagi-lagi aku harus berikir sedikit rasional lol. Aku ingin segalanya tampil sempurna dan mirip, tetapi bagaimana suamiku ? LOl.. Pakiannya kan juga harus mirip seperti lelaki pada era victoria itu. Akhirnya aku lebih memilih mengenakan sabuk kulitku saja yang ukurannya juga lumayan besar, dan tidak jadi menghias topiku dengan bunga, melainkan menggantinya dengan bunga handbouqetku. Handbouquetku juga aku pilih warna orane yang terang supaya dress yang aku gunakan tidak terlihat terlalu boring. 
Dan ternyata perkiraanku benar mentemen, ditempat terakhir kami, mas Abey memilih bukit teletubbies untuk lokasi photo session kedua kami. Hamparan bukit dan rumput yang hijau, ditambah pemandangan langit biru yang cerah dengan background gunung-gunung hijau membuat outfitku dan suami menonjol, dan bunga orangeku menjadi props yang banyak mencuri perhatian. Dia membuat manis hasil photonya. Untuk sepatu aku tidak ganti ya menemen, karena aku tidak mau ribet membawa banyak barang saat kegunung lol, membawa makeupku saja sudah amat sangat menyulitkan ahaha.. FYI aku akhirnya bermakeup didalam mobil metemen, jadi setelah kami makan siang ditengah hamparan tanah luas,dengan angin yang terus bertiup ahaha aku menyempatkan ke toilet, mandi, dan berganti pakaian, menghapus makeupku juga. Dan aku mulai bermakeup saat mobil kami berhenti dikaki bukit ini. Aku membuat makeup look yang simple, dan menggunakan sedikit eyeshadow untuk membuat sedikit bayangan tajam pada mataku.
Di sesi kedua ini, kami mengambil foto dijam 10-11 siang mentemen, aku pikir ini sudah jam 12 siag ternyata masih belum menetemen karena saat kami baru selesai photo shoot di pasir berbisik, itu baru jam 8 pagi hehehe.. Kami kerja cepat kali ini. Dan di Photo session kedua ini, mas Chrisna membuat foto yang berbeda jauh dari yang pertama, dia mengguanakan tehnik photo yang setelah corona jadi viral mentemen.  Tehnik virtual photo shoot ceunah lol hahaha yang memberikan efek blury-blury seperti photo jadul seperti itu. Ternyata setelah vitual photoshoot ala-ala itu ramai, aku dan suamiku sudah mengguanakannya terlebih dahulu 🤣





Untuk sesi kedua ini, berlangsung luayan cepat, baik aku dan mas Chrisna juga sepertinya sudah cukup puas dengan hasilnya. Ini hanya naturally photoshoot, jadi pengambilannya pun cukup cepat. Dan kami mulai kembali ke penginapan sekitar jam 12an dan langsung bersiap-siap kembali ke Surabaya. Tepat pukul 3 kami sudah siap untuk kembali ke Surabaya, udara sore hari di bromo sangat nyaman sekali mentemen,mengingatkan aku dengan suasana didaerah Bandung atas. Oiya aku lupa menginformasikan bahwa ternyata Bromo disiang hari tidaklah sedingin itu. Hanya saja airnya memang dingin, sedingin es. Aku sendiri sudah terbiasa dengan dinginya air seperti itu, kalau mentemen orang Bandung, atau pernah tinggal dibandung, pasti kalian sudah terbiasa dengan dinginya air disana lol.

Jadi itulah mentemen sedikit cerita dibalik story telling photo session preweddingku. Aku memang tipe yang segala sesuatunya ingin terkonsep dengan rapih dan baik, begitu juga dengan Wedding Dayku. Semoga postingan aku ini dapat sedikit membantu mentemen yang ingin melangsungkan photo prewed di bromo. 

Setelah postingan ini aku akan membahas tentang wedding dress yang aku buat bersama temanku, souvenirs dan bridesmaid gift, pemilihan warna untuk dekorasi pernikahan, dan pastinya tentang prosesi acara di pernikahanku. Untuk lebih mudahnya mentemen bisa search di kolom search dengan keyword #vannygotapie
Manage & Concept by Awahita.Studio Venue & Catering Pendopo Andaru Brides Attire Risna Yustiani MUA Nael Depraya Accesories Nael Depraya Nails by Nail by Aisha Groom's Shoes Koku Foot Wear Mother's & Sister Attire Rajin Rapi Tailor Photo & Video Nuansa.Image Band & Sound by eL and Friends Mega Samuels Perkasa Master of Ceremony Erwin Siddhartha Decoration Ryan Decoration Boutonniere Awahita.Studio Ring Nest Awahita.Studio Mahar Awahita.Studio Invitation & Souvenir Awahita.Studio Bridesmaid Hampers  Awahita.Studio

Baca juga #VannyGotAPie series lainnya : 
The Day *is being written
Wedding Dress *is being written
Wedding Decoration *is being written
I Organized My Own Wedding Day *is being written

----------------------------- ♥♥♥ -----------------------------
Thankyou for reading, I hope you like it. 
You can also find me at:

Line@ | Instagram | Twitter

dear.vannisa@gmail.com

You May Also Like

0 komentar